Pesona Wisata di Taman Balekambang,
Surakarta - Habis gelap terbitlah terang. Ungkapan yang cocok untuk memanggil Taman Balekambang di Surakarta. Taman sekarang terlihat cantik, indah, bercahaya dan indah sekali setelah "ditinggalkan" karena kondisi menyedihkan. Setelah direvitalisasi oleh Kota, taman seluas 9,8 ha ini kembali menjadi indah dan banyak dikunjungi oleh masyarakat.
Pada tahun 2008 pemerintah kota untuk merevitalisasi taman Balekambang ini untuk menciptakan hutan kota ini sebagai daerah seni dan budaya, ruang terbuka publik dan daerah resapan air.
Taman Balekambang , adalah taman asli kota yang dipulihkan sesuai dengan tujuan pembangunan taman yang membuat paru-paru kota Solo. Keinginan dan kebutuhan masyarakat masa kini dan masa depan untuk memperbaiki lingkungan harus segera diakomodasi.
Selain Taman Balekambang, ada hubungan antara lama dan taman baru yang merupakan tujuan dari desain berkelanjutan. Kecantikan Taman Balekambang tidak terlepas dari partisipasi dan tangan dingin Jokowi membuat akhirnya tata letak Taman Balekambang menjadi indah dan dikelola dengan baik membawa manfaat ganda selain arena rekreasi juga berfungsi sebagai daerah resapan air.
Taman Balekambang yang memiliki nama asli Partini Tuin dan Partinah Bosch, dibangun oleh Duke Gusti Kanjeng Mangkunegoro VII pada tahun 1921 sebagai tanda cinta untuk kedua putrinya. Itu sebabnya taman ini awalnya dibagi menjadi dua wilayah.
Taman Balekambang Area pertama bernama Partini Tuin yang berarti taman Partini (putri tertua). Wilayah kedua disebut Partina Bosch yang berarti Taman Air Partinah. Kedua taman ini kemudian dikenal sebagai masyarakat Solo sebagai Taman Balekambang.
Balekambang adalah sebuah taman terbuka yang terletak di jalan Ahmad Yani, Solo. Tempat ini dulunya milik dari keluarga kerajaan. Sekarang pengunjung taman di kota ini dapat menyusuri jalan yang dibuat untuk mengelilingi taman. Terdapat kursi baris pinggir jalan untuk beristirahat ketika pengunjung lelah berjalan-jalan.
Sementara beristirahat di kursi yang kita dapat mendengarkan kicau berbagai burung yang berkeliaran dan gemericik air mancur dikolam. Di taman ini pengunjung juga dapat menikmati berbagai pertunjukan seni, apakah itu musik, Ketoprak, wayang kulit dan berbagai kegiatan budaya lainnya.
Taman Balekambang juga ditanami pohon langka yang ditanam untuk tujuan pelestarian. Selain itu, di taman ini juga terdapat banyak bangunan seperti Bale Terapung biasa digunakan untuk pertemuan keluarga Mangkunegaran, tempat Bale Raja Mangkunegoro Tirtayasa saja, amphitheater, galeri seni dan teater terbuka.
Menuruni Taman Balekambang membuat kita merasakan kesejukan seperti yang dialami keluarga kerajaan Mangkunegaran di zaman kuno. Balekambang direncanakan akan dikembangkan menjadi sebuah taman botani. Berbagai macam tanaman langka yang tumbuh di sana, yang disumbangkan oleh berbagai pihak, termasuk anggota misi diplomatik negara sahabat.
Pada tahun 2008 pemerintah kota untuk merevitalisasi taman Balekambang ini untuk menciptakan hutan kota ini sebagai daerah seni dan budaya, ruang terbuka publik dan daerah resapan air.
Taman Balekambang , adalah taman asli kota yang dipulihkan sesuai dengan tujuan pembangunan taman yang membuat paru-paru kota Solo. Keinginan dan kebutuhan masyarakat masa kini dan masa depan untuk memperbaiki lingkungan harus segera diakomodasi.
Selain Taman Balekambang, ada hubungan antara lama dan taman baru yang merupakan tujuan dari desain berkelanjutan. Kecantikan Taman Balekambang tidak terlepas dari partisipasi dan tangan dingin Jokowi membuat akhirnya tata letak Taman Balekambang menjadi indah dan dikelola dengan baik membawa manfaat ganda selain arena rekreasi juga berfungsi sebagai daerah resapan air.
Taman Balekambang yang memiliki nama asli Partini Tuin dan Partinah Bosch, dibangun oleh Duke Gusti Kanjeng Mangkunegoro VII pada tahun 1921 sebagai tanda cinta untuk kedua putrinya. Itu sebabnya taman ini awalnya dibagi menjadi dua wilayah.
Taman Balekambang Area pertama bernama Partini Tuin yang berarti taman Partini (putri tertua). Wilayah kedua disebut Partina Bosch yang berarti Taman Air Partinah. Kedua taman ini kemudian dikenal sebagai masyarakat Solo sebagai Taman Balekambang.
Balekambang adalah sebuah taman terbuka yang terletak di jalan Ahmad Yani, Solo. Tempat ini dulunya milik dari keluarga kerajaan. Sekarang pengunjung taman di kota ini dapat menyusuri jalan yang dibuat untuk mengelilingi taman. Terdapat kursi baris pinggir jalan untuk beristirahat ketika pengunjung lelah berjalan-jalan.
Sementara beristirahat di kursi yang kita dapat mendengarkan kicau berbagai burung yang berkeliaran dan gemericik air mancur dikolam. Di taman ini pengunjung juga dapat menikmati berbagai pertunjukan seni, apakah itu musik, Ketoprak, wayang kulit dan berbagai kegiatan budaya lainnya.
Taman Balekambang juga ditanami pohon langka yang ditanam untuk tujuan pelestarian. Selain itu, di taman ini juga terdapat banyak bangunan seperti Bale Terapung biasa digunakan untuk pertemuan keluarga Mangkunegaran, tempat Bale Raja Mangkunegoro Tirtayasa saja, amphitheater, galeri seni dan teater terbuka.
Menuruni Taman Balekambang membuat kita merasakan kesejukan seperti yang dialami keluarga kerajaan Mangkunegaran di zaman kuno. Balekambang direncanakan akan dikembangkan menjadi sebuah taman botani. Berbagai macam tanaman langka yang tumbuh di sana, yang disumbangkan oleh berbagai pihak, termasuk anggota misi diplomatik negara sahabat.
Tag :
Surakarta
0 Komentar untuk "Pesona Wisata di Taman Balekambang, Surakarta"