Istana Surosowan dibangun tempat pemandian bernama Roro langsing yang bentuknya dan sisa-sisa masih bisa terlihat cukup jelas sampai sekarang. Di tengah kolam ada sebuah bangunan persegi panjang yang disebut Bale mengambang.
Air yang berada di kamar mandi berasal dari Danau Danau Ardi yang dimana sebelum dialirkan melalui tiga tingkat proses pemurnian terlebih dahulu untuk permandian Roro langsing dengan disalurkan ke gedung pengindelan (pemurnian) Merah, Putih dan emas. Hal in tentu membuat kita kagum bahwa di masa lalu telah mampu menguasai teknologi greywater ke dalam air yang tidak layak untuk digunakan.
Hal Menarik dari permandian Roro Langsing di Istana Surosowan adalah mandi emas. Hujan benar-benar terbuat dari tembaga dan emas dan pertama kali digunakan untuk mandi pejabat dan abdi dalem. Setelah kondangnya nama pancuran Emas sehingga orang percaya bahwa kamar mandi memang terbuat dari emas. Hal ini membuat ketika Kesultanan Banten runtuh, penjarahan dan semua pancuran yang ada diambil semua karena mereka mungkin keliru dan mengira benar-benar emas.
Pada masa pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa, untuk mempercantik istana Surosowan menyewa ahli dari Portugal dan Belanda, di antaranya Hendrik Lucasz Cardeel. Benteng-istana sudut diperkuat dan benteng sudut dibangun, bangunan setengah lingkaran dengan lubang mengintai tentara menembak dan menembak musuh, karya seni dekorasi tinggi pada emas juga bisa dilihat dari sisa ubin merah yang dipasang dengan komposisi belah ketupat .
Untuk pilihan wisata di Banten, silahkan baca juga : Wisata Budaya ke Kota Banten .
0 Komentar untuk "Mengunjungi Istana Surosowan"