Taman Wisata Alam Baning - Perjalanan ke Taman Wisata Alam Baning terbilang dapat dikatakan istimewa karena merupakan satu-satunya hutan tropis alami di Indonesia, yang berada di tengah kota. Daerah ini ditutupi oleh ribuan pohon-pohon besar dan beragam flora dan kelangkaan fauna. Dengan demikian, selain menjadi tempat wisata yang menarik, daerah ini juga dapat digunakan sebagai penelitian tentang kekayaan hayati bagi para ilmuwan, mahasiswa, pelajar, dan bahkan masyarakat umum.
Mengingat posisi strategis wilayah dan sumber daya alam yang begitu melimpah, pemerintah daerah bekerja untuk melindungi dan melestarikannya. Pertama, daerah tersebut ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Lindung Baning dengan Keputusan Kabupaten Sintang Nomor 07 / A-II / 1975 pada tanggal 1 Juni tahun 1975 dengan luas sekitar 315 hektar. Pemerintah Kabupaten Sintang menyadari dengan keputusan, salah satu cara untuk melindungi jalan Baning dan Jalan Gelap yang terdapat dalam kawasan wisata ini.
Dalam perkembangan selanjutnya, pemerintah pusat melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 129 / Kpts-II / 90 pada tanggal 24 Maret 1990, menaikkan status kawasan menjadi Hutan Alami Baning. Kemudian, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia Nomor 405 / Kpts-II / 99 tanggal 14 Juni 1999, daerah ini ditunjuk sebagai Taman Wisata Alam Baning dengan luas sekitar 213 hektar.
Udara sejuk dan segar, dan pohon berdaun hijau, dan diselingi oleh kicau burung, membuat Taman Wisata Alam Baning tepat dipilih sebagai outdoor rekreasi yang menyenangkan bersama keluarga atau kolega.
Di daerah ini, ada berbagai flora langka, seperti ramin (gonystilur bancanus sp), jelutung (era lawii), resam (glyhenis linearis), pernis (Gluta renghas sp), medang (Litsea sp perusahaan), mentibu (dacty locladusstenos), perepat (cambreto Karpus rotundatus), bintangor (callophyllum inophylum), pulai (Alstonia schoolaris), kempilik (Quercus sp), burung tamang (eugenia sp), kendi, dan anggrek hitam.
Berbagai fauna langka, seperti Raja udang (Halycon smyrnemsis), kadal (Varanus salvator), merpati (tretron vernaris), beo (Gracula religiosa), kutilang (pycnonatus zeylandicus), musang air (cynogale Benetti), tupai tanah (insignis larisous) , bajing terbang (peraurista elegans), pelaut, dan berbagai jenis burung, semakin menegaskan betapa istimewanya daerah ini.
Sebuah laboratorium yang digunakan sebagai sarana penunjang penelitian dan pengembangan berbagai kekayaan hayati di kawasan ini, juga dapat dikunjungi oleh orang-orang yang ingin tahu tentang dasar-dasar ilmu kehutanan. Di Taman Wisata Alam Baning, tersedia sebuah jembatan kayu melalui hutan, sehingga dapat digunakan oleh pengunjung yang ingin menikmati kesejukan dan kekayaan hayati di wilayah tinggi.
Bagi penyuka olahraga lintas alam, di kawasan ini tersedia jalan setapak yang berliku-liku melalui hutan dengan medan yang cukup menantang. Luas tanah Kemping yang luas dan aman untuk mengakomodasi keinginan pengunjung yang ingin berkemah. Secara administratif, Taman Wisata Alam terletak di Desa Baning dan Desa Istana, Kecamatan Sintang Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia.
Pengunjung tidak perlu khawatir akan kelaparan jika berada dalam Taman Alam Baning, karena di daerah itu terdapat warung makan, kantin, pedagang asongan dan vendor yang menyediakan berbagai macam menu makanan dan minuman. Bagi mereka yang ingin menginap, di kawasan ini tersedia penginapan, rumah tamu dan hotel dengan berbagai tipe.
Selain itu, di kawasan ini juga terdapat berbagai fasilitas lain, seperti pusat informasi wisatawan, aparat keamanan, rumah sakit umum, puskesmas, klinik, apotek, camping ground, masjid, masjid, gereja, kios kios, voucher isi ulang, dan pusat oleh – oleh tangan dengan dan souvenir bagi para pelancong yang ingin membawakan untuk orang tercinta.
Tag :
Kalimantan Barat
0 Komentar untuk "Taman Wisata Alam Baning"