Berwisata ke Taman Nasional Komodo

Thursday, December 11, 2014

Bagikan :

Tweet

Berwisata ke Taman Nasional Komodo - Taman Nasional Komodo terletak di antara dua pulau , yakni pulau Sumbawa dan Pulau Flores diantara perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Di sini ada tiga pulau utama atau pulau yang besar sedikit dari Komodo, Rinca dan Padar, dan sisanya adalah sebuah pulau kecil dengan luas tanah 603 km2. Luas wilayah Pulau Komodo Taman Nasional saat ini adalah 1.917 km2.

Sejarah Pulau Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo ditemukan sekitar tahun 1980 dan telah berada tercatat sebagai daerah yang perlu dilindungi dan merupakan cagar biosfer oleh UNESCO pada tahun 1986. Tujuan awal dari Taman Nasional sebagai bentuk pelestarian satwa unik spesies komodo yang dikenal dengan bahasa ilmiah Varanus komodoensis dan ditemukan pertama kali oleh JKH Van Steyn sekitar tahun 1911. Setelah itu tidak hanya melindungi komodo tetapi semua keanekaragaman hayati laut yang baik dan konservasi lahan termasuk dalam tanggung jawab  Taman Nasional Komodo.

Sebagian besar orang yang tinggal di dalam dan sekitar Pulau Komodo adalah nelayan dari Bima (Sumbawa), Manggara, Flores Selatan, suku bugis dari Sulawesi Selatan dan Suku Bajau yang dimana pada awalnya hidup sebagai suku nomaden yang senang untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Penduduk asli Pulau Komodo adalah suku Modo Ata yang masih ada di Pulau Komodo namun seiring dengan pendatang dari daerah lain, darah, budaya adat dan bahasa telah dicampur dengan pendatang baru.

agama
Sebagian besar nelayan yang tinggal di desa-desa wilayah Pulau Komodo adalah orang Bajau , Muslim dari Bugis dan Bima sebagian besar Muslim, sementara masyarakat bersalal Manggarai didominasi Kristen.

kesehatan
Sebagian besar desa-desa yang terletak agak dalam memiliki fasilitas air bersih akan tetapi masyarakat akan mengalami kekurangan air bersih saat musim kemarau datang, dengan penurunan kualitas air pada musim kemarau menyebabkan banyak orang yang sakit, terutama malaria dan Diare.

Seperti yang terjadi di Pulau Mesa adalah pulau dengan penduduk sekitar 1.500 orang, di sini air bersih atau air tawar tidak ada sehingga penduduk lokal rata-rata membeli air dari Labuan Bajo yang membawa derigen-derigen dan diangkut dengan kapal. Kebutuhan dan pengeluaran  rata-rata membeli air tawar untuk penduduk lokal sekitar Rp. 100.000 per keluarga. Tapi bagus nya,h ampir setiap desa memiliki fasilitas kesehatan meskipun dengan kualitas rendah tidak seperti kota-kota besar.

Tag : Komodo