Wisata Batu Malin Kundang di Sumatera Barat - Batu Malin Kundang terletak di daerah air manis, dan dapat ditempuh sekitar setengah-satu jam dari Kota Padang menuju arah selatan. Tidak ada petunjuk , rambu-rambu dan tanda-tanda yang jelas di sisi jalan raya untuk masuk ke sana. Sehingga bagi pengunjung yang ingin datang berkunjung cukup bertanya pada penduduk sekitar atau agen travel anda atau gps mengikuti jejak yang sudah ada, tanpa perlu melaporkan atau bingung lagi menentukan arah.
Pemerintah Daerah melalui Badan pariwisata lokal, benar-benar acuh tak acuh terhadap tempat ini, mengingat legenda Malin Kundang si anak durhaka pasti sudah cukup akrab telinga masyarakat Indonesia, yang tentu akan meningkatkan minat wisatawan lokal umumnya untuk mengunjungi objek wisata ini jadi sangat disayangkan akan minimnya perhatian terhadap situs sejarah ini.
Jalan menuju lokasi ini agak sulit karena harus melewati bukit yang sempit, ada beberapa tikungan tajam juga dan di beberapa bagian ada sedikit kondisi jalan yang rusak.Akan tetapi sepertinya pemerintah daerah sudah memperbaiki jalan-jalan yg rusak sekarang.
Pemerintah Daerah melalui Badan pariwisata lokal, benar-benar acuh tak acuh terhadap tempat ini, mengingat legenda Malin Kundang si anak durhaka pasti sudah cukup akrab telinga masyarakat Indonesia, yang tentu akan meningkatkan minat wisatawan lokal umumnya untuk mengunjungi objek wisata ini jadi sangat disayangkan akan minimnya perhatian terhadap situs sejarah ini.
Jalan menuju lokasi ini agak sulit karena harus melewati bukit yang sempit, ada beberapa tikungan tajam juga dan di beberapa bagian ada sedikit kondisi jalan yang rusak.Akan tetapi sepertinya pemerintah daerah sudah memperbaiki jalan-jalan yg rusak sekarang.
Pintu masuk dijaga oleh beberapa pemuda lokal yang mencari nafkah dari keluar masuknya kendaraan pribadi. Tidak terlihat seorang pun petugas dari dinas pariwisata dalam situs ini. Lokasi parkir di objek wisata ini terlihat hanya seakan-akan "parkir darurat" di pantai dan bahkan kita masih harus bersedia untuk menghabiskan lebih banyak uang untuk membayar parkir yang disewakan kepada pemuda lainnya. Dari tempat parkir masih perlu berjalan sejauh sekitar 100 meter ke lokasi 'situs' Malin Kundang dan kapalnya. Sebuah jembatan bambu darurat melalui sungai kecil yang mengalir ke pantai, harus dilalui untuk mencapai lokasi dan sekali lagi kita harus bersedia membayar untuk layanan dan tanggung jawab para pemuda lokal akan "prestasi" yang telah memelihara jembatan bambu tersebut.
Sekarang langsung ke 'situs' Malin Kundang nya. Buritan 'kapal'nya memang terlihat seperti kapal yang pecah di tengah, sehingga terlihat muncul hanya bagian depan dan belakang saja. Beberapa tumpukan sisa lambung juga masih terlihat di lokasi ini. Beberapa jangkar tali berserakan, tapi menurut beberapa orang di sekitar area, bahwa tidak semua tali jangkar yang ada situs Malin Kundang tempat kapal berlabuh asli , akan tetapi merupakan hasil karya mahasiswa seni untuk lebih menghidupkan cerita rakyat.
Terlepas dari apakah benar atau tidak berita tersebut, tapi bagian yang sangat menarik adalah sisa batu seperti ter-erosi yang membentuk tubuh membungkuk manusia dengan sedikit merosot ke tanah, tepatnya di 'kapal' rusak itu. Sekarang batu tersebut oleh masyarakat setempat diyakini sebagai inkarnasi dari batu Malin Kundang yang telah berubah menjadi batu sebagai hasilnya sebagai anak durharka kepada orang tuanya.
Yang namanya legenda atau cerita rakyat, mungkin percaya atau tidak . Batu Malin Kundang di Sumatera Barat, cerita rakyat yang membuat banyak orang penasaran untuk datang. Akan tetapi sayangnya, tempat ini tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah.
Untuk pilihan wisata di Sumatera Barat, silahkan baca juga : Wisata Museum Nasional / Museum Gajah .
Sekarang langsung ke 'situs' Malin Kundang nya. Buritan 'kapal'nya memang terlihat seperti kapal yang pecah di tengah, sehingga terlihat muncul hanya bagian depan dan belakang saja. Beberapa tumpukan sisa lambung juga masih terlihat di lokasi ini. Beberapa jangkar tali berserakan, tapi menurut beberapa orang di sekitar area, bahwa tidak semua tali jangkar yang ada situs Malin Kundang tempat kapal berlabuh asli , akan tetapi merupakan hasil karya mahasiswa seni untuk lebih menghidupkan cerita rakyat.
Terlepas dari apakah benar atau tidak berita tersebut, tapi bagian yang sangat menarik adalah sisa batu seperti ter-erosi yang membentuk tubuh membungkuk manusia dengan sedikit merosot ke tanah, tepatnya di 'kapal' rusak itu. Sekarang batu tersebut oleh masyarakat setempat diyakini sebagai inkarnasi dari batu Malin Kundang yang telah berubah menjadi batu sebagai hasilnya sebagai anak durharka kepada orang tuanya.
Yang namanya legenda atau cerita rakyat, mungkin percaya atau tidak . Batu Malin Kundang di Sumatera Barat, cerita rakyat yang membuat banyak orang penasaran untuk datang. Akan tetapi sayangnya, tempat ini tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah.
Untuk pilihan wisata di Sumatera Barat, silahkan baca juga : Wisata Museum Nasional / Museum Gajah .
Tag :
Sumatera Barat
0 Komentar untuk "Wisata Batu Malin Kundang di Sumatera Barat"